Skip to Content
Loading...
MINDA
MINDA
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Hari Pendidikan Nasional 2025: Menata Pendidikan Berkualitas Menuju Indonesia Emas

 

Jakarta, 2 Mei 2025 – Bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2025, sebagai bentuk penghormatan terhadap Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara, sekaligus sebagai momentum refleksi atas kondisi dan arah pembangunan pendidikan nasional.

Tahun ini, peringatan Hardiknas mengusung tema “Pendidikan Berkualitas untuk Semua, Menuju Indonesia Emas 2045.” Tema ini menjadi landasan semangat pemerintah untuk membangun sistem pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing global di tengah tantangan zaman.

Pidato Mendikdasmen: Komitmen Pemerataan dan Penguatan Karakter

Dalam upacara peringatan nasional yang dilaksanakan di halaman kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr. Abdul Mu’ti, menyampaikan pidato resmi mengenai arah dan komitmen pemerintah dalam membenahi sistem pendidikan Indonesia.

“Pendidikan bukan hanya soal akses, melainkan soal mutu dan keadilan. Kita tidak boleh membiarkan satu anak pun tertinggal dari arus kemajuan. Hardiknas 2025 adalah panggilan untuk memperkuat fondasi pendidikan yang merata dan berkualitas,” tegas Mu’ti dalam sambutannya.

Beliau juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter, penguatan literasi dan numerasi, serta percepatan digitalisasi pendidikan sebagai respons terhadap dinamika global dan kemajuan teknologi informasi.

Kondisi Pendidikan Indonesia 2025: Capaian dan Tantangan

Hingga awal tahun 2025, sektor pendidikan Indonesia mencatat sejumlah capaian penting:

  • Akses Pendidikan Meningkat: Angka partisipasi sekolah dasar hingga menengah mencapai lebih dari 93%, dan pembangunan sarana pendidikan di daerah 3T menunjukkan progres signifikan.

  • Transformasi Digital: Lebih dari 78% sekolah telah menggunakan platform pembelajaran digital, didukung oleh pelatihan literasi digital bagi guru dan siswa.

  • Penerapan Kurikulum Merdeka: Kurikulum yang berfokus pada penguatan karakter, kreativitas, dan berpikir kritis telah diterapkan di lebih dari 70% satuan pendidikan.

Namun demikian, sejumlah tantangan strategis masih dihadapi:

  • Kesenjangan Kualitas Pendidikan: Perbedaan fasilitas, mutu guru, dan hasil belajar antara wilayah perkotaan dan pedesaan masih cukup tajam.

  • Kesejahteraan Guru: Masalah status dan pendapatan guru honorer serta distribusi tenaga pendidik yang belum merata menjadi perhatian utama.

  • Tantangan Implementasi Teknologi: Meskipun digitalisasi berkembang, masih terdapat daerah dengan keterbatasan infrastruktur dan kapasitas pemanfaatan teknologi secara optimal.

Harapan untuk Masa Depan

Hardiknas 2025 menjadi pengingat bahwa pendidikan tidak boleh stagnan di tengah arus perubahan. Perlu sinergi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan keluarga dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang kuat dan inklusif.

Menteri Abdul Mu’ti menutup pidatonya dengan harapan:

“Mari kita jadikan pendidikan sebagai tangga kemajuan bangsa, tempat di mana nilai-nilai kebangsaan, kecintaan terhadap ilmu, dan semangat kebersamaan tumbuh subur. Demi Indonesia yang adil, makmur, dan beradab.”


Redaksi Pendidikan Nasional
Dokumentasi oleh: Kemdikbudristek, Pusdatin, BPS Pendidikan, dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

Berbagi

Postingan Terkait

Posting Komentar

Konfirmasi Penutupan

Apakah anda yakin ingin menutup pemutaran video ini?